LAMBANG DAERAH KOTA CIREBON
(cirebonkota.go.id)
|
Dialek Bahasa Cirebon, Kekayaan Budaya Berupa Bahasa Di Tanah
Cirebon – Setiap daerah memiliki budayanya sendiri – sendiri
yang merupakan salah satu sisi kekayaan adat dan juga leluhur yang menjadi
media pembangunan peradaban suatu suku dalam sebuah tempat. Bahasa daerah
menjadi salah satu kekayaan budaya yang ada di Indonesia, karena di Indonesia
sendiri, terdapat ratusan hingga ribuan bahasa asli daerah yang menjadi alat
komunikasi serta sarana interaksi antar penduduk. Sedangkan dialek ini sendiri merupakan
ciri khas pengucapan atau pelafalan suatu bahasa daerah.
Misalnya saja dalam bahasa
Sunda dan Jawa. Dialek antar daerah sangat berbeda satu dengan lainnya. Seperti
masyarakat Cirebon juga memiliki bahasa dialek sendiri, yaitu bahasa Cireon
dengan dialek Dermayon atau yang lebih dikenal sebagai bahasa Indramayuan, atau
dialek Jawareh atau bahasa jawa separuh, dan masih banyak lagi. Mengenal dialek
bahasa yang ada di Cirebon juga menjadi salah satu sarana dalam mengenal budaya
masyarakat asli Cirebon. Dan berikut ini adalah beberapa dialek bahasa Cirebon
yang bisa anda ketahui.
Kekayaan Budaya Berupa
Bahasa Di Tanah Cirebon
1. Dialek Jawareh (Jawa Sewareh)
Dialek Cirebon ini biasanya digunakan oleh penduduk di
area sekitar perbatasan Majalengka, dan Kuningan yang merupakan wilayah
perbatasan Cirebon dengan Brebes. Dialek yang satu ini, adalah gabungan bahasa
dari separuh bahasa Jawa dan juga separuh bahasa Sunda, yang memang dari letak
Cirebon sendiri, memang berada di perbatasan jawa tengah dan jawa barat.
2. Dialek Dermayon
Dialek Cirebon yang satu ini, umum digunakan secara
luas oleh masayarakat yang ada di sekitar wilayah Indramayu. Terdapat perbedaan
dengan bahasa Cirebon asli dalam dialek ini sebesar 30 persen, dengan ciri
utama bahasa penyebutan kata “Saya” dengan kata “Reang”, bukan dengan menyebut
“Isun” yang merupakan salah satu bahasa asli dari Cirebon.
3. Dialek Plered dan Lor
Wilayah Cirebon sebealh utara serta barat, menggunakan
dialek yang satu ini dalam penggunaan bahasa sehari – harinya. Ciri umum dari
penggunaan dialek Plered ini adalah menggunakan huruf “o” yang memang terbilang
cukup kental,seperti misalnya, dalam pelafalan kata “Sira” menjadi “Siro”, dan
“Apa” menjadi “Apo” serta misalnya kata “Gawa“ yang berarti membawa dilafalkan
menjadi “Gawo”. Masyarakat yang menggunakan dialek ini, lebih cenderung
menyebut dirinya sebagai “Wong Cirebon” bukan “Tiang Grage” yang kerap
digunakan oleh masayarakat Cirebon yang menggunakan dialek bahasa asli Cirebon.
4. Bahasa Cirebon Dialek Gegesik
Bagian Cirebon sebelah barat serta wilayah utara,
biasanya menggunakan bahasa Cirebon dengan dialek ini sebagai bahasa sehari –
harinya. Selain itu, dialek Gegesik ini merupakan salah satu bahasa yang kerap
digunakan oleh sebagai bahasa dalam pertunjukan wayang. Dialek ini sendiri,
merupakan salah satu dialek bahasa yang lebih halus daripada dialek asli dari
“wong cirebon” nya sendiri.
5. Bahasa Cirebon Asli
Bahasa asli Cirebon ini merupakan bahasa bakunya orang
Cirebon dimana belum terdapat serapan dari bahasa lainnya, seperti campuran
bahasa jawa, dll. Umumnya orang yang menggunakan bahasa asli Cirebon ini,
menyebut dirinya sebagai “Tiang Grage” bukan “Wong Cirebon” selain itu, dalam
segi pelafalan bahasanya sendiri, menggunakan kata yang umum, seperti “Isun”
untuk penyebutan kata “Saya”, ataupun “ Sira” yang digunakan untuk penyebutan
kata “Anda”.
Demikian beberapa dialek dari bahasa Cirebon yang bisa
anda ketahui. Dalam suatu daerah memang memiliki keragaman dialek yang berbeda,
dan hal ini tentu saja menjadi ciri khas masyarakat yang bisa anda kenali
melalui dialek bahasa yang dilontarkannya.
0 komentar:
Post a Comment