Mitos "Putus Pacaran" Jika Berkunjung ke Telaga Remis, Itu Hoax

Kegiatan Wisata - Rebon.Org, Banyak mitos dan isu yang tersebar mengenai Telaga Remis, yang berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Cirebon dan Kuningan ini.

Bukan hanya mitos yang tersebar dari mulut ke mulut dari warga yang berada di lokasi sekitar Telaga Remis, tetapi juga tersebar di seluruh tulisan yang disebar di dunia maya, baik di facebook, twitter, dan website lainnya.

Namun tahukah Anda, bahwa semua isu dan mitos tentang putus pacaran, gara-gara mengunjungi Telaga Remis sangatlah tidak benar. Saat saya dan pacar saya mengunjungi tempat yang memiliki arti "Talaga Remis" yang berarti "air embun" ini tidak memiliki nuansa angker sama-sekali.

Tetapi yang didapat justru "kenyamanan" dengan hawanya yang sejuk, banyak pohon yang rindang, dan sangat cocok untuk rekreasi. Sayang seribu-sayang, jika tempat wisata yang bagus ini diracuni oleh mitos-mitos yang tidak bertanggung jawab akan kebenarannya.

Di zaman "terang-benderang" ini masih ada yang lebih percaya akan kekuatan dan kehebatan selain Tuhan Yang Maha Pencipta. Justru, setelah melihat panoramanya yang super indah kala sore hari, sekitar pukul 15:00 hingga 17:00 WIB, panorama pancaran sinar mentari sore menambah eksotisme Telaga Remis menjadi seperti suasana saat di Jepang dan Korea. Tinggal ditanam pohon Kamboja, Flamboyan, akan menambah keindahan tempat ini. Namun sayang, tempat ini hanya dikelola di pintu masuknya saja, tetapi di dalamnya masih jauh dari kata "terkelola dengan baik".

Bagi saya mitos seangker apa-pun suatu tempat, tidak akan jadi masalah. Jika kita datang hanya membawa niat baik, tidak hanya di satu tempat saja. Namun di semua tempat pun, kita harus membawa niat baik maka niscaya semuanya akan menjadi baik.

Jangan sampai hanya karena tempatnya diisukan angker, niat kita jadi baik. Lantas jika tempatnya tidak angker kita jadi punya niat yang tidak baik.

Kembali ke Telaga Remis, saya berandai-andai, menjadi seorang yang hidup di masa lalu. Saat danau atau telaga ini belum terbentuk. Mungkin jika isu dan mitos itu muncul dan terdengar di telinga saya, maka saya akan mengucapkan, "Ikuh sih cuma lagi ninggang bae, kali-kali gane dolan. Eh hubungan karo demenane jadi petal. Dasare ana sing salah karo salah sijine bae. Ari Telaga Remis sih ora duwe salah. Masa Telaga Remis sing disalah aken?"

Artinya, Itu sih cuma lagi kebetulan saja, suatu ketika berkunjung (ke Telaga Remis). Eh hubungan dengan pacarnya jadi putus. Pada dasarnya yang salah ada diantara keduanya atau salah satunya. Bukan karena gara-gara berkunjung ke Telaga Remis. Kalau Telaga Remis tidak salah, masa Telaga Remis yang disalahkan?

Jujur saya merasa kasihan, banyak warung di tempat ini menjadi sepi. Gara-gara kunjungan yang menurun, mungkin karena faktor isu negatif yang tersebar di dunia maya. Padahal tempat wisata ini sangat luas, dan mungkin karena harga tiket masuknya yang terlalu mahal. Harga tiketnya mencapai Rp 11.000,- perorang (sudah termasuk parkir), namun ketika sampai ke lokasi malah nambah biaya parkir lagi Rp 1.000,- Bagi warga yang berkunjung jadi bikin kesel dan berujung kapok :D

Sekian soal kabar mitos putus pacaran gara-gara berkunjung ke Telaga Remis yang ternyata itu hoax.

About Santosa Blogger Cirebon

Kami adalah anggota Komunitas Blogger Cirebon, menulis, meliput, mengedukasi, dan membangun Cirebon melalui internet dan teknologi adalah misi kami untuk mewujudkan Cirebon Smart City. Bergabunglah bersama kami, follow @Rebon_Org atau Wa 085224731010.

1 komentar:

  1. Ikuh sih cuma lagi ninggang bae, kali-kali gane dolan. Eh hubungan karo demenane jadi petal. Dasare ana sing salah karo salah sijine bae. Ari Telaga Remis sih ora duwe salah. Masa Telaga Remis singdisalah aken?" Wong Cirebon tah? :v

    ReplyDelete